Monday, November 24, 2014

Pernikahan


Sepasang pengantin baru tengah berjalan

bergandengan tangan di sebuah Taman pada suatu

malam musim panas yang indah, seusai makan malam.

Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan

tatkala mereka Mendengar suara di kejauhan: “Kuek! Kuek!”

“Dengar,” kata si istri, “Itu pasti suara ayam.”

“Bukan, bukan. Itu suara bebek,” kata si suami.

“Nggak, aku yakin itu ayam,” si istri bersikeras.

“Mustahil. Suara ayam itu ‘kukuruyuuuk!’, bebek itu ‘kuek! Kuek!’

Itu bebek, Sayang,” kata si suami dengan disertai gejala-gejala

awal Kejengkelan.

“Kuek! Kuek!” terdengar lagi.

“Nah, tuh! Itu suara bebek,” kata si suami.

“Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul,” tandas si istri, sembari

Menghentakkan kaki.

“Dengar ya! Itu a... DA... Lah... Be... Bek, B-E-B-E-K. Bebek!

Mengerti?” si suami berkata dengan gusar. “Tapi itu ayam,” masih

saja si istri bersikeras.

“Itu jelas-jelas bue... Bek, kamu... Kamu....”

Terdengar lagi suara, “Kuek! Kuek!” sebelum si suami

mengatakan sesuatu Yang sebaiknya tak dikatakannya. Si istri

sudah hampir menangis, “Tapi itu ayam....”

Si suami melihat air Mata yang mengambang di pelupuk Mata

istrinya, Dan Akhirnya.... Wajahnya melembut Dan katanya

dengan mesra, “Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu

memang suara ayam kok.”

“Terima kasih, Sayang,” kata si istri sambil menggenggam

tangan Suaminya.

“Kuek! Kuek!” terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka

berjalan Bersama dalam cinta.

…………..

Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah: siapa

sih yang Peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah

keharmonisan Mereka, yang membuat mereka dapat

menikmati kebersamaan pada malam yang Indah itu.

Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara

persoalan sepele?

Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal “ayam atau

bebek”?

Ketika Kita memahami cerita tersebut, Kita akan ingat apa yang

menjadi Prioritas Kita. Pernikahan jauh lebih penting ketimbang

mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek.

Lagi pula, betapa sering Kita merasa yakin, amat sangat mantap,

mutlak bahwa Kita benar, namun belakangan ternyata Kita salah?

Lho, siapa tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa

genetik sehingga bersuara seperti bebek!

No comments: