Monday, November 24, 2014

Bayang

Menatap jauh menmbus batas bayang
bahagia yg ku rasa disetiap jejak yang ku tapaki
menunduk takjub akan indahnya mutiara hati
cinta nan tulus di stiap ksih yg ku trima
tegak abadi walau di terjang ombk sang waktu
hadirmu slalu ku rindu dlm stiap cela waktu
nama mu harum mewangi menghiasi taman hati
seiring senyum dari maha karya yg paling sempurna
lksana cahaya yg menerangi hati
semoga mnjadi berkah tuk semua insan dlm stiap senyum yg kau simpulkan
dan brikan kesujakn tuk jiwa yg sepi akan bahagia.


Diantara canda tawa acapkali salah dalam penempatan kata
semua ga da yang bermaksud tuk tinggalkan luka
adakah di antara kita bahagia melihat yang tercinta terluka
lalu untuk apa benih benih cinta yang telah tumbuh dan bersemi
hanya akan berbuah derita buat apa ku tanamkan cinta dalam hati
kalau disitu ga ada tawa bahagia apa lagi membuatnya kecewa dan terluka
aku hanya manusia biasa yang jauh dari sempurna salah dan khilaf
sudah pasti ada
semoga pintu maaf selalu terbuka dan jiwa pemaaf yang tak akan pernah habis selalu menghiasi setiap langkah
kuatnya ikatan silaturahmi dan keutuhan cinta agar semua terasa indah
ketika memahami arti kesabaran yang tak pernah terbatas

Pernikahan


Sepasang pengantin baru tengah berjalan

bergandengan tangan di sebuah Taman pada suatu

malam musim panas yang indah, seusai makan malam.

Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan

tatkala mereka Mendengar suara di kejauhan: “Kuek! Kuek!”

“Dengar,” kata si istri, “Itu pasti suara ayam.”

“Bukan, bukan. Itu suara bebek,” kata si suami.

“Nggak, aku yakin itu ayam,” si istri bersikeras.

“Mustahil. Suara ayam itu ‘kukuruyuuuk!’, bebek itu ‘kuek! Kuek!’

Itu bebek, Sayang,” kata si suami dengan disertai gejala-gejala

awal Kejengkelan.

“Kuek! Kuek!” terdengar lagi.

“Nah, tuh! Itu suara bebek,” kata si suami.

“Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul,” tandas si istri, sembari

Menghentakkan kaki.

“Dengar ya! Itu a... DA... Lah... Be... Bek, B-E-B-E-K. Bebek!

Mengerti?” si suami berkata dengan gusar. “Tapi itu ayam,” masih

saja si istri bersikeras.

“Itu jelas-jelas bue... Bek, kamu... Kamu....”

Terdengar lagi suara, “Kuek! Kuek!” sebelum si suami

mengatakan sesuatu Yang sebaiknya tak dikatakannya. Si istri

sudah hampir menangis, “Tapi itu ayam....”

Si suami melihat air Mata yang mengambang di pelupuk Mata

istrinya, Dan Akhirnya.... Wajahnya melembut Dan katanya

dengan mesra, “Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu

memang suara ayam kok.”

“Terima kasih, Sayang,” kata si istri sambil menggenggam

tangan Suaminya.

“Kuek! Kuek!” terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka

berjalan Bersama dalam cinta.

…………..

Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah: siapa

sih yang Peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah

keharmonisan Mereka, yang membuat mereka dapat

menikmati kebersamaan pada malam yang Indah itu.

Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara

persoalan sepele?

Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal “ayam atau

bebek”?

Ketika Kita memahami cerita tersebut, Kita akan ingat apa yang

menjadi Prioritas Kita. Pernikahan jauh lebih penting ketimbang

mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek.

Lagi pula, betapa sering Kita merasa yakin, amat sangat mantap,

mutlak bahwa Kita benar, namun belakangan ternyata Kita salah?

Lho, siapa tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa

genetik sehingga bersuara seperti bebek!

Mimpi

Terasa sepi saat sendiri memejamkan mata tuk bayangkan mimpi di antara merah hitam yang berbaur jadi merah saga yang terpencar di sudut kelopak mata seprti bintang bintang kecil yang menerangi gelap nya hati meredemkan angkara yang merasuk dalam setiap sum sum aliran darah menengadahkan harapan dengan sebait doa tuk merengkuh mimpi di esok hari seiring tarikan nafas teratur perlahan tuk hembaskan jiwa ke dalam buaian malam yang sunyi...

Cahaya



Di balik tirai tirta yang berjatuhan
mungkinkah kutemukan jawaban 
dalam gundah haruskah kubuang asa tuk kembali ke peraduan
mengubur impian menepis khayal akan indahnya bayangan
tuk membuka mata akan satu kisah nyata
hidup untuk apa dan siapa..??
cahaya bintang yang gemerlap di dalam gelap
hilang saat purnama berkuasa
sirna saat hadirnya sang surya
cahaya yang menyejukan
cahaya yang tidak menyilaukan
cahaya yang abadi menerangi hati
adakah diujung penantian
tuk biaskan sapta warna
ditirai kaca tirta netra

Maafkan aku

diantara canda tawa acapkali salah dalam penempatn kata
semua gak da yang bermaksud tuk tinggalkan luka
adakah di antara kita bahagia melihat yang tercinta terluka
lalu untuk apa benih benih cinta yang telah tumbuh dan bersemi
hanya akan berbuah derita buat apa ku tanamkan cinta dalam hati
kalau distu gak ada tawa bahagia apa lagi membuatnya kecewa dan terluka
aku hanya manusia biasa yang jauh dari sempurna salah dan khilaf
sudah pasti ada
semoga pintu maaf selalu terbuka dan jiwa pemaaf yang tak akan pernah habis selalu menghiasi setiap langkah
demi kuatnya ikatan silaturahmi dan keutuhan cinta agar semua terasa indah
ketika memahami arti kesabaran yang tak pernah terbatas