Pada jaman dahulu kita tercipta tidak ada yang percayaBahwa kita akan berbuat aniaya terhadap sesamanya
Atas kasih sayang TUHAN menjadi mulia
kita bersujud sujud berikan penghormatan kepada sang pencipta,.
Kita turun kedunia karena wanita,
Karena wanita kita mengerti arti bahagia,
karna Wanita pula kita diciptakan, untuk kita agar memahami arti sebuah kata cinta
Dgn cinta jiwa mengerti bahwa jiwa adalah seorang hamba
Cinta bukan memiliki akan tetapi hanya ingin dimiliki seseorang atau kita,.
Biarlah cinta yang membawa kita kepada pemiliknya
Hanya Tulus dan Ikhlas yang membuat cinta itu bermakna,
Karena Cinta telah cukup untuk kita miliki..
Wednesday, March 26, 2014
keluarga & lawan jenis
Cinta adalah sebuah kebanggan bagi setiap insan yg ada di muka bumi ini,
begitu juga dengan diriku yg punya rasa cinta terhadap lawan jenis & juga keluarga,
tetapi cinta terhadap keluarga hanya sebatas cinta & kasih sayang,aq
ataupun kalian,karna setiap insan tumbuh dewasa d dampingi sebuah keluarga,
Sedangankan cinta/kasih sayang terhadap lawan jenis aq / pun kalian ada rasa nafsu
untuk memiliki/pun menjalin sebuah hubungan yg nantinya akan terbentuk sebuah keluaga,
begitu juga dengan diriku yg punya rasa cinta terhadap lawan jenis & juga keluarga,
tetapi cinta terhadap keluarga hanya sebatas cinta & kasih sayang,aq
ataupun kalian,karna setiap insan tumbuh dewasa d dampingi sebuah keluarga,
Sedangankan cinta/kasih sayang terhadap lawan jenis aq / pun kalian ada rasa nafsu
untuk memiliki/pun menjalin sebuah hubungan yg nantinya akan terbentuk sebuah keluaga,
menjadi seorang RAJA
Kita adalah RAJA dari pikiran
kita sendiri.
Oleh sebab itu usahakanlah selalu
berprasangka positif, dan hindari
pikiran negatif.
Sebagai 'raja' yang baik, kita
harus mampu untuk slalu memilih
respon positif, meski di tengah
lingkungan paling buruk sekalipun!
Jangan pernah berkata atau merasa
'aku gak layak..' Bercita-citalah
yang besar... berpikirlah maju!
Kita tidak diciptakan untuk menjadi
kalah, tapi diciptakan untuk
memberikan kemenangan.
kita sendiri.
Oleh sebab itu usahakanlah selalu
berprasangka positif, dan hindari
pikiran negatif.
Sebagai 'raja' yang baik, kita
harus mampu untuk slalu memilih
respon positif, meski di tengah
lingkungan paling buruk sekalipun!
Jangan pernah berkata atau merasa
'aku gak layak..' Bercita-citalah
yang besar... berpikirlah maju!
Kita tidak diciptakan untuk menjadi
kalah, tapi diciptakan untuk
memberikan kemenangan.
air mata
Siapa yang bisa menahan air mata bila orang yang sangat disayangi meninggalkan dirinya dan keluarganyanya untuk selamanya.
Itulah yang terjadi pada seorang yang dengan tulus merawat dan mencintainya setulus hati.
Ketika kita sedang sakit,
Ada sesuatu yang mengganjal di relung hatinya. Setiap pergi keluar rumah,
dirinya selalu bergetar.
Membayangkan,....?
Buru-buru ia menghapus bayangan itu.
Tetapi pikiran itu senantisa hadir dan hinggap di dalam benak....!
Itulah yang terjadi pada seorang yang dengan tulus merawat dan mencintainya setulus hati.
Ketika kita sedang sakit,
Ada sesuatu yang mengganjal di relung hatinya. Setiap pergi keluar rumah,
dirinya selalu bergetar.
Membayangkan,....?
Buru-buru ia menghapus bayangan itu.
Tetapi pikiran itu senantisa hadir dan hinggap di dalam benak....!
ibu
ibu
telah kupandang wajahmu diwaktu tidurterdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas
Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu...
ibuku yg ku sayang.
besar pengorbanan yg Engkau berikan
tak satu’pun langkah’mu yg tak berarti di hidupku
kau keluarkan semua tenaga’mu untuk melahirkan’ku
meski semua yg terbaik telah ku berikan pada’mu
itu semua tak akan bisa menggantikan semua
secoret kata ini, kutuliskan
betapa besar pengorbanan’mu untuk anak’mu ini
kini aku bisa memahami,
betapa berartinya diri’mu untuk anakumu ini...
tak mampu aku membalas semua pengorbanan’mu
hanya menghormati dan memberi yg terbaik untuk’mu
meski tak besar,
tapi aq tetap ingin membuatmu bhagiya & terseyum.
tak satu’pun langkah’mu yg tak berarti di hidupku
kau keluarkan semua tenaga’mu untuk melahirkan’ku
meski semua yg terbaik telah ku berikan pada’mu
itu semua tak akan bisa menggantikan semua
secoret kata ini, kutuliskan
betapa besar pengorbanan’mu untuk anak’mu ini
kini aku bisa memahami,
betapa berartinya diri’mu untuk anakumu ini...
tak mampu aku membalas semua pengorbanan’mu
hanya menghormati dan memberi yg terbaik untuk’mu
meski tak besar,
tapi aq tetap ingin membuatmu bhagiya & terseyum.
keluarga
menjadi
keluarga bhgia adlah tjuan dari setiap orang yg membina rmh tangga adlh
mencari kebhgiaan hidup. Hampir seluruh umat manusia menempatkan
kehidupan keluarga sbgi ukuran kebahagiaan yg sebenarnya. Meski
seseorang gagal karirnya di luar rmh, tetapi sukses membangun keluarga
yg kokoh dan sejahtera, maka tetplah ia dipandang sebagai orang yang
sukses dan berbahagia. Sebaliknya orang yang sukses di luar rumah,
tetapi keluarganya berantakan, maka ia tidak disebut orang yg beruntung,
karena btpapun sukses diraih, ttpi kegagalan dalam rmh tangganya akan
tercermin di wajahnya...
jujur
Jadi orang jujur tidak segampang jadi orang pintar,
Mengapa begitu sulit untuk bisa selalu menjadi orang yang jujur?
Padahal ketika kecil orangtua sudah mengajarkan untuk berlaku jujur?
Atau apa karena tidak ada mata pelajaran khusus tentang kejujuran?
Tidak ada mata kuliah khusus tentang kujujuran? Tidak ada disiplin ilmu khusus yang menghasilkan gelar Sarjana kejujuran,
Doctor kejujuran, Profesor kejujuran?
Jadinya sumpah atas nama tuhanpun seakan menjadi bias, tidak lagi bisa menggaransi apakah memang ia sudah berkata jujur?
Sekalipun sudahlah dipandang sebagai orang yang pintar dengan berbagai sandingan gelar.
Dan saya sebagai orang yang juga belum sepenuhnya menjadi orang yang jujur, hanya bisa menonton sambil menerka-nerka,
kira-kira yang benar ini si A apa si B ya? Aduh ternyata banyak sekali teka-teki di negeri in antara kejujuran/kepintaran seseorang....
Mengapa begitu sulit untuk bisa selalu menjadi orang yang jujur?
Padahal ketika kecil orangtua sudah mengajarkan untuk berlaku jujur?
Atau apa karena tidak ada mata pelajaran khusus tentang kejujuran?
Tidak ada mata kuliah khusus tentang kujujuran? Tidak ada disiplin ilmu khusus yang menghasilkan gelar Sarjana kejujuran,
Doctor kejujuran, Profesor kejujuran?
Jadinya sumpah atas nama tuhanpun seakan menjadi bias, tidak lagi bisa menggaransi apakah memang ia sudah berkata jujur?
Sekalipun sudahlah dipandang sebagai orang yang pintar dengan berbagai sandingan gelar.
Dan saya sebagai orang yang juga belum sepenuhnya menjadi orang yang jujur, hanya bisa menonton sambil menerka-nerka,
kira-kira yang benar ini si A apa si B ya? Aduh ternyata banyak sekali teka-teki di negeri in antara kejujuran/kepintaran seseorang....
penyesalan yg tiada arti
,Liku-liku kehidupan yg ku alami sungguh menyedihkan...
Tanpa ku sadari & ku duga umurku tlah bertambah tua & hidupku pun mualih pendek
aq sungguh sedih dengan diriku sendiri...
aq menyesal dengan diriku sendiri...
aq kecewa dengan diriki sendiri...
mengapa selama ini aq ga pernah melakukan kegiatan yg berarti bagi orang lain & juga diriku sendi..
sedangkan liang lahat seakan melambaikan tuh menjemputku...
Tanpa ku sadari & ku duga umurku tlah bertambah tua & hidupku pun mualih pendek
aq sungguh sedih dengan diriku sendiri...
aq menyesal dengan diriku sendiri...
aq kecewa dengan diriki sendiri...
mengapa selama ini aq ga pernah melakukan kegiatan yg berarti bagi orang lain & juga diriku sendi..
sedangkan liang lahat seakan melambaikan tuh menjemputku...
semauku mau kasih judul apa.
Tak mudah bagi siapa pun untuk meyakini masa depan yang baik,
jika keberadaannya disepelekan dan ketulusan hatinya ditelantarkan.
Wahai jiwa yang letih, yg rapuh & angkuh
yang berjalan menunduk dan nafas beratnya bertanya mengapakah hidup
ini tak berlaku ramah,tuk di jalani
sesungguhnya kesedihanmu sedang menyiapkan rongga besar di hatimu,
sebagai penampung kebesaran hidupmu nanti.
Bertahanlah. Menangislah setulusmu, tetapi tetap bertahanlah.
kita semua hanya ibarat wayang yg di mainkan oleh dalangnya & bergerak mengikutu arah ceritanya.
jika keberadaannya disepelekan dan ketulusan hatinya ditelantarkan.
Wahai jiwa yang letih, yg rapuh & angkuh
yang berjalan menunduk dan nafas beratnya bertanya mengapakah hidup
ini tak berlaku ramah,tuk di jalani
sesungguhnya kesedihanmu sedang menyiapkan rongga besar di hatimu,
sebagai penampung kebesaran hidupmu nanti.
Bertahanlah. Menangislah setulusmu, tetapi tetap bertahanlah.
kita semua hanya ibarat wayang yg di mainkan oleh dalangnya & bergerak mengikutu arah ceritanya.
sepi
sepiku karena kumerana,da sesuatu yg hilang
sepi ini bukan sesal akan sebuah keputusan
keputusan adalah suatu ketegasan
dari suara hati yang mendalam
relung-relung kebulatan tekad suatu penyelesaian
tak ada sesal tak ada kehampaan
inilah jalan sepiku
ku tak pernah sesali akan keadaanku
keadaan akan hidup ku
keadaan akan garis hidup ku
keadaan akan cinta ku
kiniku sendiri tak ada sepi
tak ada kebodohan dalam lubuk hatiku
hanya sebuah
kata tanggung jawab yg kian mendera keringat di dalam hatiku
dalam kelam kesunyian malam
dekat sudut-sudut gelap dunia
menahan hampa dalam kesendirian
sepi menghanyut mimpi
dan tujuan tak lagi impian
dari garis tangan yang berbeda
dengan kegelisahan dalam air mata
satu kkeputusan bodoh mengenang
dari mimpi buruk yang mencekam
sesali yang terjadi tiada arti.
Inilah hidupku yg di ambang sepi.
DAFTAR LETUSAN GUNUNG SLAMET
DAFTAR LETUSAN GUNUNG SLAMET
Berikut ini adalah daftar panjang sejarah letusan gunung Slamet sejak tahun 1772:
• 1772: Meletus untuk pertama kalinya, tepatnya pada tanggal 11-12 Agustus.
• 1835: Pada September, selama dua hari, terjadi letusan abu.
• 1847: Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1849: Pada tanggal 1 Desember, terjadi letusan abu.
• 1860: Pada 19 Maret dan 11 April, kembali terjadi letusan abu.
• 1875: Pada Mei, Juni, November, dan Desember, terjadi letusan abu.
• 1885: Pada tanggal 21 – 30 Maret terjadi letusan abu.
• 1890: Terjadi letusan abu.
• 1904: Pada tanggal 14 Juli – 9 Agustus, terjadi letusan abu dan lava
• 1923: Pada Juni, terjadi letusan abu dan lava.
• 1926: Pada November, selama satu pekan, terjadi letusan abu dan lava.
• 1927: Pada 27 Februari, terjadi letusan abu dan lava.
• 1928: Terjadi beberapa kali letusan abu dan lava, yaitu pada tanggal 20 – 29 Maret dan 8 – 12 Mei.
• 1929: Pada tanggal 6, 7 dan 15 Juni, terjadi letusan abu dan lava.
• 1930: Letusan abu dan lava kembali terjadi pada tanggal 2 – 13 April.
• 1932: Terjadi dua kali letusan abu dan lava, namun hanya berlangsung singkat, masing-masing pada tanggal 1 Juli dan 12 September.
• 1934: Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1939: Terjadi beberapa kali letusan abu dalam kurun waktu berbeda, masing-masing pada tanggal 20 Maret, 30 April, 6 Mei, 15 Juli, dan 4 Desember.
• 1940: Pada tanggal 15 – 20 Maret, serta 15 April, terjadi letusan abu.
• 1943: Pada 18 Maret dan berlanjut pada 1 – 10 Oktober terjadi peningkatan kegiatan, hujan abu, dan suara dentuman.
• 1944: Pada tanggal 5 Januari, 30 Juni, selama Juli, dan 28 – 30 Oktober terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1948: Pada 14 November terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1949: Kembali terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1951: Pada 11 Februari, 26 Juni, 2 Juli, 24 Agustus, Oktober, dan 30 Desember, Gunung Slamet terus mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1952: Terjadi peningkatan aktivitas vulkanik tepat di Tahun Baru, 1 Januari.
• 1953: Terjadi letusan abu dan lava beberapa kali pada bulan Juli, Agustus, dan Oktober.
• 1955: Letusan abu dan lava terjadi lagi pada 12 – 13 November, 6 Desember, dan 16 Desember.
• 1957: Pada tanggal 8 Februari, terjadi letusan abu.
• 1958: Pada tanggal 17 April, 4 Mei, 6 Mei, 5 September, 13 September, dan Oktober terjadi letusan abu dan lava.
• 1960: Terjadi letusan abu pada Desember.
• 1961: Letusan abu kembali terjadi pada bulan Januari, atau sebulan dari letusan sebelumnya.
• 1966: Terjadi letusan abu.
• 1969: Selama tiga bulan, yaitu Juni – Agustus, terjadi letusan abu.
• 1973: Pada Agustus, kawah Gunung Slamet menyemburkan lava.
• 1988: Pada 12 – 13 Juli terjadi letusan abu dan lava.
• 1989: Pada tanggal 9 – 31 Oktober terjadi peningkatan aktivitas kegempaan.
• 1990: Pada tanggal 20 Februari hingga 29 Maret kembali terjadi peningkatan kegempaan.
• 1991: Peningkatan aktivitas kegempaan terjadi pada tanggal 28 Juni hingga 9 Juli.
• 1992: Terjadi aktivitas kegempaan cukup lama, mulai 12 Maret hingga 4 April.
• 1999: Gunung Slamet mengalami erupsi kecil
• 2009: Terjadi erupsi kecil sepanjang Mei hingga Juni. Puncak gunung mengeluarkan lava pijar, tetapi tertutup kabut dan teramati asap putih tipis-tebal setinggi 25-1000 meter dari puncak.
• 2014: Pada 10 Maret 2014, sekitar pukul 21.00, status Gunung Slamet dinaikkan menjadi Waspada. Sehari kemudian, terjadi 450 kali letusan kecil. Rabu, 12 Maret 2014, pukul 06.53, Gunung Slamet mengeluarkan letusan abu hitam pekat.
Berikut ini adalah daftar panjang sejarah letusan gunung Slamet sejak tahun 1772:
• 1772: Meletus untuk pertama kalinya, tepatnya pada tanggal 11-12 Agustus.
• 1835: Pada September, selama dua hari, terjadi letusan abu.
• 1847: Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1849: Pada tanggal 1 Desember, terjadi letusan abu.
• 1860: Pada 19 Maret dan 11 April, kembali terjadi letusan abu.
• 1875: Pada Mei, Juni, November, dan Desember, terjadi letusan abu.
• 1885: Pada tanggal 21 – 30 Maret terjadi letusan abu.
• 1890: Terjadi letusan abu.
• 1904: Pada tanggal 14 Juli – 9 Agustus, terjadi letusan abu dan lava
• 1923: Pada Juni, terjadi letusan abu dan lava.
• 1926: Pada November, selama satu pekan, terjadi letusan abu dan lava.
• 1927: Pada 27 Februari, terjadi letusan abu dan lava.
• 1928: Terjadi beberapa kali letusan abu dan lava, yaitu pada tanggal 20 – 29 Maret dan 8 – 12 Mei.
• 1929: Pada tanggal 6, 7 dan 15 Juni, terjadi letusan abu dan lava.
• 1930: Letusan abu dan lava kembali terjadi pada tanggal 2 – 13 April.
• 1932: Terjadi dua kali letusan abu dan lava, namun hanya berlangsung singkat, masing-masing pada tanggal 1 Juli dan 12 September.
• 1934: Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1939: Terjadi beberapa kali letusan abu dalam kurun waktu berbeda, masing-masing pada tanggal 20 Maret, 30 April, 6 Mei, 15 Juli, dan 4 Desember.
• 1940: Pada tanggal 15 – 20 Maret, serta 15 April, terjadi letusan abu.
• 1943: Pada 18 Maret dan berlanjut pada 1 – 10 Oktober terjadi peningkatan kegiatan, hujan abu, dan suara dentuman.
• 1944: Pada tanggal 5 Januari, 30 Juni, selama Juli, dan 28 – 30 Oktober terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1948: Pada 14 November terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1949: Kembali terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1951: Pada 11 Februari, 26 Juni, 2 Juli, 24 Agustus, Oktober, dan 30 Desember, Gunung Slamet terus mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
• 1952: Terjadi peningkatan aktivitas vulkanik tepat di Tahun Baru, 1 Januari.
• 1953: Terjadi letusan abu dan lava beberapa kali pada bulan Juli, Agustus, dan Oktober.
• 1955: Letusan abu dan lava terjadi lagi pada 12 – 13 November, 6 Desember, dan 16 Desember.
• 1957: Pada tanggal 8 Februari, terjadi letusan abu.
• 1958: Pada tanggal 17 April, 4 Mei, 6 Mei, 5 September, 13 September, dan Oktober terjadi letusan abu dan lava.
• 1960: Terjadi letusan abu pada Desember.
• 1961: Letusan abu kembali terjadi pada bulan Januari, atau sebulan dari letusan sebelumnya.
• 1966: Terjadi letusan abu.
• 1969: Selama tiga bulan, yaitu Juni – Agustus, terjadi letusan abu.
• 1973: Pada Agustus, kawah Gunung Slamet menyemburkan lava.
• 1988: Pada 12 – 13 Juli terjadi letusan abu dan lava.
• 1989: Pada tanggal 9 – 31 Oktober terjadi peningkatan aktivitas kegempaan.
• 1990: Pada tanggal 20 Februari hingga 29 Maret kembali terjadi peningkatan kegempaan.
• 1991: Peningkatan aktivitas kegempaan terjadi pada tanggal 28 Juni hingga 9 Juli.
• 1992: Terjadi aktivitas kegempaan cukup lama, mulai 12 Maret hingga 4 April.
• 1999: Gunung Slamet mengalami erupsi kecil
• 2009: Terjadi erupsi kecil sepanjang Mei hingga Juni. Puncak gunung mengeluarkan lava pijar, tetapi tertutup kabut dan teramati asap putih tipis-tebal setinggi 25-1000 meter dari puncak.
• 2014: Pada 10 Maret 2014, sekitar pukul 21.00, status Gunung Slamet dinaikkan menjadi Waspada. Sehari kemudian, terjadi 450 kali letusan kecil. Rabu, 12 Maret 2014, pukul 06.53, Gunung Slamet mengeluarkan letusan abu hitam pekat.
Subscribe to:
Posts (Atom)